Selasa, 27 Juni 2006

Kata- Kata Mutiara Bung Karno Tentang Hubungan Internasional


Kita menginginkan satu Dunia Baru penuh dengan perdamaian dankesejahteraan, satu Dunia Baru tanpa imperialisme dan kolonialisme dan exploitation de l’homme par l’homme et de nation par nation. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Bangunlah Dunia ini kembali! Banguniah Dunia ini kokoh kuat dan sehat! Bangunlah suatu Dunia di mana semua bangsa hidup dalam Damai dan Persaudaraan. Bangunlah Dunia yang sesuai dengan impian dan cita-cita ummat manusia. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Masalah bangsa Asia harus diselesaikan oleh Bangsa Asia Beograd dengan cara-cara Asia. Asian Problems to be solved by themselves in Asian ways. [Konferensi Maphilindo di Manila 1963]

Bangsa Indonesia (saya) berjanji pada diri Beograd untuk bekerja mencapai suatu Dunia yang lebih baik, suatu Dunia yang bebas dari sengketa dan ketegangan, suatu Dunia di mana anak-anak dapat tumbuh dengan bangga dan bebas, suatu Dunia di mana keadilan dan kesejahteraan berlaku untuk semua orang. Adakah suatu bangsa menolak janji semacam itu?”. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Politik bebas bukanlah suatu politik yang mencari kedudukan netral jika pecah peperangan; politik bebas bukanlah suatu politik netralitas tanpa mempunyai warnanya Beograd; berpolitik bebas bukanlah berarti menjadi suatu negara penyangga antara kedua blok raksasa. [KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961 ]

 “Sesuatu” itu kami namakan “Pancasila”, ya “Pancasila” atau Lima Sendi Negara kami. Lima Sendi/Dasar tidaklah langsung berpangkal pada Manifesto komunis ataupun Declaration of Independence. Declaration of Independence memang, gagasan-gagasan dan cita-cita itu mungkin sudah ada sejak berabad-abad telah terkandung dalam bangsa kami. Dan memang tidak mengherankan bahwa paham-paham mengenai kekuatan yang besar dan kejantanan itu telah timbul dalam bangsa kami selama dua ribu tahun peradaban kami dan selama berabad-abad kejayaan bangsa sebelum imperialisme menenggelamkan kami pada suatu saat kelemahan Nasional. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

“…..kita mempertahankan pendapat bahwa pembentukan blok-blok, apalagi jika berdasarkan kekuatan dan perlombaan persenjataan, hanya mengakibatkan peperangan.” [KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]

Berpolitik bebas berarti pengabdian yang aktip kepada tujuan yang luhur dari kemerdekaan, perdamaian kekal, keadilan sosial dan kemerdekaan untuk merdeka. Ia adalah tekad untuk mengabdi kepada tujuan ini; ia kongruen dengan hati nurani sosial manusia. [KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]

Bagi suatu bangsa yang baru lahir atau suatu bangsa yang baru lahir kembali milik yang paling berharga adalah “kemerdekaan” dan “kedaulatan”. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Dunia kita yang satu ini terdiri dari Negara-negara Bangsa, masing-masing sama berdaulat, dan masing- masing berketetapan hati menjaga kedaulatan itu, dengan masing-masing berhak untuk menjaga kedaulatan itu. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Politik Non-Blok adalah pembaktian kita secara aktip kepada perjuangan yang luhur untuk kemerdekaan, untuk perdamaian yang kekal, keadilan sosial dan kebebasan untuk Merdeka. [KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]

Di zaman pembangunan bangsa-bangsa ini telah muncul kemungkinannya, keharusan akan suatu “Dunia” yang bebas dari ketakutan, bebas dari kekurangan, bebas dari penindasan-penindasan Nasional. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Saya serukan kepada tuan-tuan kepada semua anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bergeraklah bersama arusnya sejarah, janganlah mencoba membendung arus itu. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Singkirkan penyelewengan terhadap kemerdekaan dan emansipasi dan ancaman terhadap perdamaian akan lenyap. Tumbangkan Imperialisme dengan segera dengan Beogradnya Dunia akan menjadi suatu tempat yang lebih bersih, suatu tempat yang lebih baik dan suatu tempat yang lebih aman. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Dengan segala kesungguhan, saya katakan: kami bangsa-bangsa yang baru Merdeka bermaksud berjuang untuk kepentingan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Badan itu hanya dapat menjadi effective, bila Badan tersebut mengikuti jalannya sejarah dan tidak mencoba untuk membendung atau mengalihkan ataupun menghambat jalannya. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Dalam hal ini kita tidak hanya berjuang untuk kepentingan kita Beograd melainkan kita berjuang untuk kepentingan ummat manusia. Seluruhnya, ya perjuangan kita lakukan untuk kepentingan mereka yang kita tentang. [Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Bukanlah pion-pion yang di atas papan catur yang tuan-tuan hadapi. Yang tuan-tuen hadapi adalah manusia, impian-impian manusia, cita-cita manusia dan hari depan manusia.
[Membangun Dunia Kembali To Build The World a New, 30 September 1960]

Adalah menjadi keyakinan kita bersama kita bahwa, suatu politik yang bebas merupakan jalan yang paling baik bagi kita masing-masing untuk memberikan suatu sumbangan yang tegas ke arah pemeliharaan perdamaian dan pengurangan ketegangan-ketegangan Internasional.
[KTT NON BLÖK, Beograd 1-9-1961]

Kamis, 01 Juni 2006

Kata-Kata Mutiara Soekarno Tentang Imperialisme


Soal jajahan, adalah soal “rugi atau untung”, soal ini bukanlah soal kesopanan atau kewajiban, soal ini ialah soal mencari hidup, soal Business !. [Di bawah bendera revolusi, hlm. 51]

Dalam tahun 1929 itu terlepaslah dari mulut saya kalimat yang terkenal, “Kaum imperialis, awaslah, jikalau nanti geledek Perang Pacific menyambar-nyambar dan membelah angkasa …., di situlah rakyat Indonesia melepaskan belenggu-belenggunya, di situ Rakyat Indonesia akan Merdeka. [Kepada bangsaku hlm. 316 ]

Memang zaman imperialisme modern mendatangkan “kesopanan”,mendatangkan jalan-jalan tapi apakah itu setimbang dengan bencana yang disebabkan oleh usaha-usaha partikulir itu? [Indonesia menggugat, hlm. 46 ]

Sejak adanya “Opendeur Politik”, juga modal Inggeris, juga modal Amerika, juga modal Jepang, juga modal lain-lain, sehingga imperialisme di Indonesia kini jadi Internasional. [Indonesia menggugat, hlm. 51]

Bagaimana hakekatnya “budaya” atau “cultuur” yang didatangkan imperialisme moderen itu? Stockvis menyebutnya.” rakyat khatulistiwa yang korat-karit dan diperlakukan tidak semena-mena”. [Indonesia menggugat, hlm. 72]

Imperialisme bukan saja sistem atau nafsu menaklukkan negeri atau bangsa lain, tapi imperialisme bisa juga hanya nafsu atau sistem mempengaruhi ekonomi negeri dan bangsa lain. Ia tak usah dijalankan dengan pedang atau bedil atau meriam atau kapal perang, tak usah berupa pengluasan daerah negeri dengan kekerasan senjata sebagai diartikan oleh Van Kol, tetapi juga berjalan dengan “putarlidah” atau cara “halus-halusan” saja, bisa juga berjalan dengan cara “pénétration pacifique”.[Indonesia menggugat, hlm. 81]

Tuan-tuan Hakim, apakah sebabnya rakyat senantiasa percaya datangnya Ratu Adil. Dan sering kali kita mendengar di desa sini atau di desa situ telah muncul seorang “Imam Mahdi”, atau “Heru Cakra”. Tak lain tak bukan, karena rakyat menunggu dan mengharap pertolongan. [Indonesia menggugat, hlm. 75]

Pergerakan ini ialah antithese imperialisme yang terbikin oleh imperialisme Beograd. Bukan bikinan “penghasut”, bukan bikinan “opruieres”, pergerakan ini ialah bikinan kesengsaraan dan kemelaratan rakyat. [Indonesia menggugat, hlm. 71]

Perang Kemerdekaan Amerika adalah sukses pertama perang melawan kolonial di dalam sejarah dunia (di permukaan bumi) Maka penyair Longfellow menulis: A cry defiance and not of fear. A voice in the darkness, a knock at the door. And a word that shall echo for evermore [Pidato Konperensi AA di Bandung pada tahun 1955, hlm. I8-4-´55]

Menurut keyakinan kami, hilangnya pemerintah asing dari Indonesia, belum tentu juga dibarengi oleh hilangnya imperialisme asing sama sekali. [Indonesia menggugat, hlm. 81]

Memang Tuan Hakim, kami membicarakan bahwa Perang Pacific itu akan datang. Kami harus mengerti, jika bangsa Indonesia tidak segera menjadi bangsa yang teguh, kami bisa tidak tahan menderitakan pengaruh ledakan itu. [Indonesia menggugat, hlm. 164]

Amboi-di manakah kekuatan duniawi yang bisa memadamkan tenaga sesuatu bangsa. Puluhan, ratusan, ya ribuan “penghasut” dan “opruieres” dan “ophitser” sudah di bui atau dibuang. Tapi tidaklah pergerakan yang umurnya lebih kurang. 20 tahun itu semakin menjadi besar ? [Indonesia menggugat, hlm. 70]

We are often told “Colonialism is dead”. Let us not be deceived or even soothed by that. I say to you, colonialism is not yet dead. How can we say it is dead, so long as vast areas of Asia and Africa are un-free. And I beg of you do not think of colonialism only in the classic form which we of Indonesia, and our brothers in different parts of Asia and Africa knew, colonialism has also its modern dress, in the form of economic control, intellectual control, actual physical control a small, but aliencommunity within a nation. It is a skillfull and determined enemy, and it appears in many guises. It does not give up its loot easily, wherever, whenever and however-it-appears, colonialism is an evil thing, and one must be eradicated from the earth. [Pidato Konperensi AA di Bandung pada tahun 1955, hlm. I8-4-´55]

Benar seperti kata Jean Juares, di dalam Dewan Rakyat Perancis terhadap wakil-wakil kaum modal, “Imperialisme itulah penghasut yang besar yang menyuruh berontak; karena itu bawalah ia ke depan polisi dan hakim.” Tapi bukan imperialisme, bukan sahabat-sahabat imperialisme yang kini berada di muka mahkamah tuan-tuan Hakim tetapi kami: Gatot Mangkoeprodjo, Maskoen, Soepriadinata, Sukarno.” [Indonesia menggugat, hlm. 81]