Seperti biasanya, Bung Karno
selalu melakukan kunjungan-kunjungan kenegaraan. Bukan sekedar piknik, tentu
saja hal ini sangat berkaitan dengan hubungan diplomatik kedua negara. Ada
beberapa negara yang sudah dikunjungi oleh Bung Karno, seperti Jepang, India,
Amerika Serikat dan sebagainya. Meskipun terkadang, kunjungan tersebut sering
dilihat miring oleh banyak orang, namun ternyata budaya kunjungan ke
negara-negara tetangga tersebut masih berlangsung hingga detik ini.
Dari serangkaian kunjungan
kenegaraannya, terdapat salah satu pengalaman unik Bung Karno yang tidak akan
pernah dilupakan. Pengalaman tersebut terjadi pada tahun 1956 saat mengunjungi
Amerika Serikat. Saat itu
adalah pertama kalinya Presiden Sukarno berkunjung ke Amerika Serikat. Seperti
di kunjungan-kunjungan beliau sebelumnya, Bung Karno selalu mendapatkan
sambutan yang cukup meriah. Tidak hanya itu saja, pejabat negara adikuasa
tersebut juga mengajak Bung Karno untuk berjalan-jalan di beberapa kota besar dan
obyek wisata di Amerika Serikat. Suatu ketika, Bung Karno diantar oleh seorang
janda raja film Amerika yang bernama Ny. Johnston untuk mengunjungi sebuah
pusat perbelanjaan di California.
Pada
saat itu, Bung Karno teringat akan pesan isterinya yang sangat ingin dibelikan
sebuah breast holder atau BH (kutang). Bersama Ny. Johnston, Bung Karno
pun berjalan menuju ke gerai pakaian dalam. Sesampainya di gerai pakaian dalam
tersebut, Bung Karno cuman terdiam saja. Beliau bingung bagaimana harus
mengatakan keinginannya untuk membeli kutang tersebut. Akhirnya, di saat
suasana hening, Bung Karno pun berkata, “Bolehkah saya lihat salah-satu
songkok daging yang terbuat dari satin hitam itu?”
Tak lama
kemudian para pramuniaga pun datang untuk mengambilkan beberapa model kutang
yang mungkin akan disukai oleh Bung Karno. Namun sayangnya, kebingungan kembali
terlihat di aura wajah sang presiden. Sepertinya Bung Karno lupa akan ukuran
kutang sang isteri. Sesaat kemudian, Bung Karno pun kembali berbisik kepada Ny.
Johnston, “Apakah bisa dikumpulkan ke sini semua gadis penjual, supaya saya
bisa menentukan ukurannya?”
Akhirnya
datanglah beberapa pramuniaga seperti layaknya sebuah peragaan busana. Dalam
parade tersebut tidak dijelaskan apakan para pramuniaga harus berjalan
membungkuk atau tidak, Namun pada kesempatan itu, Bung Karno hanya berkata “
Tidak, engkau terlalu kecil… O, engkau kebesaran….” Hingga pada akhirnya
Bung Karno menunjuk seorang wanita dan berkata, “Yaa… engkau cocok sekali.
Saya akan mengambil ukuranmu, please….”
Ternyata,
selain Bung Karno pandai dalam mengatur negara dan berpidato, Bung Karno juga pandai
dalam memilih ukuran BH untuk istrinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar