Bung Karno sebagai Icon Nasionalis tidak bisa diragukan lagi.
Sosoknya yang sangat revolusioner membuat beberapa negara asing mengaguminya.
Pada saat itu, Bung Karno menjadi figur yang cukup terkenal, baik di negeri
sendiri hingga negara-negara barat.
Salah satu yang membuat namanya melambung begitu tinggi adalah
pidatonya yang berjudul To Build The World Anew (Untuk Membangun Dunia
Yang Baru). Pidato yang sangat melegenda itu dikeluarkan pada pidato Bung Karno
di depan Sidang Umum PBB tanggal 30 September 1960. Dalam pidato yang bisa
dibilang cukup berani tersebut, Bung Karno menggugat tatanan dunia yang
didominasi peradaban kapitalisme. Dari pidato tersebutlah, nama Bung Karno kian
melambung tinggi.
Dalam pidatonya tersebut, Bung Karno berusaha mengajak
negara-negara anggota PBB untuk turut serta dalam memperjuangkan nasib negara
Asia Afrika. Dalam pidato tersebut, Bung Karno juga mengkritik negara-negara
besar yang hendak meneruskan kepemimpinan mereka di dunia secara eksklusif dan
mengajak seluruh hadirin diforum PBB itu untuk bersama-sama “Menyusun
Pembaharuan Dunia”. Tentu saja, pidato Bung Karno tersebut merupakan sebuah
tamparan bagi negara-negara yang menganut paham kapitalis. Itulah sebabnya,
setelah Bung Karno menyampaikan pidatonya yang berdurasi hampir satu jam
tersebut, banyak sekali anggota DPR yang bertepuk tangan, memberikan applause untuk kecerdasan pola pikir
Bung Karno yang selalu mengutamakan negara-negara miskin atau tertinggal.
Nama Bung Karno pun menjadi salah satu nama yang cukup disegani
saat itu. Maka dari itu, jangan heran bila ada foto-foto dan dokumen sejarah
yang menunjukkan kebersamaannya bersama tokoh-tokoh dunia, seperti John F.
Kennedy, Fidel Castro, Richard Nixon, Kaisar Hirohito, Pandit Jawaharlal Nehru,
Gamal Abdul Nasser dan lain sebagainya. Bahkan, artis cantik dan terkenal
Marlyn Monroe sekalipun rela membatalkan show-nya, hanya untuk bertemu dengan
sang orator, Bung Karno.
Kehebatan
Bung Karno benar-benar “mengaum” laksana suara singa yang menggemparkan dunia.
Profil Soekarno pernah dimuat dalam majalah Time
dan beberapa majalah lainnya. Tidak hanya itu saja, Philipina pernah menjadikan
gambar Bung Karno sebagai
gambar perangko. Dalam perangko tersebut, Bung Karno digambarkan
sedang berjabat tangan dengan Presiden Philipina saat itu, yaitu Presiden
Quirino.
Dari fakta-fakta tersebut, sudah jelas bahwa Indonesia bukan negara
kecil. Sejarah mencatatkan peran Indonesia di Dunia. Lalu pertanyaannya, siapakah
kiranya yang akan menjadi penerus pemimpin yang berkaharisma dan berwawasan
luas serta penuh empati dan simpati seperti Bung Karno ?
Untuk dapat melahirkan Bung Karno pada BAB IV (era sekarang red) maka "Dekritnya TUT WURI HANDAYANI, ING MADYA MANGUN KARSA DAN INGARSO SUNG TULADA"
BalasHapus