Seperti biasanya, Bung Karno selalu memiliki cerita dan kenangan
unik ketika melakukan kunjungan ke negara-negara tetangga. Seperti ketika Bung
Karno tiba di Amerika dan berusaha mencari masjid untuk sholat. Ada juga
kenangan unik ketika beliau mengendarai kereta uap dan sebagainya.
Terkadang, kenangan atau peristiwa unik tersebut terjadi pada
proses penyambutan para tamu. Ada yang menyambut tamu dengan tarian, memberikan
makanan dan sebagainya. Namun berbeda halnya dengan masyarakat Irian Barat saat
itu.
Di Irian Barat, terdapat cara unik penyambutan tamu. Cara unik
tersebut adalah, seorang gadis setengah telanjang berdiri di jalan masuk desa untuk
menyambut tamu yang datang dari luar. Para tamu tersebut diharap mencium puting
susu gadis itu. Konon, cara ini memiliki arti bahwa para tamu tersebut diberi susu
ibu sebagai wujud persembahan kasih yang paling murni.
Pada suatu ketika, Bung Karno mengajak seorang tamu asing untuk
mengunjungi Irian Barat. Ternyata, tamu asing itu pun disambut dengan
menggunakan tradisi dan adat setempat. Akhirnya, tamu tersebut pun terpaksa
harus mencium puting susu gadis Irian. Setelah selesai mencium puting sang
gadis, ia pun berkata, “Haaa… sekarang kami mengerti mengapa Bung Karno
berjuang mati-matian untuk memperoleh kembali Irian Barat….!”
Penyambutan yang sangat hangat tersebut sangat berlawanan dengan
tata cara penyambutan ala Amerika Serikat yaitu dengan tabuhan bunyi genderang
yang justru bisa memecahkan telinga. Bung Karno pun berkata kepada tamu asing
tersebut, “Huh!” kutuk Bung Karno, “Amerika boleh belajar dari
Indonesia!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar